Membaca Lirik Lagu Populer Indonesia: Perkembangan Teknologi Komunikasi maka Bahasa

  • Payung Teduh – Akad
  • Beraksi – Kotak
  • Muara – Adera
  • Judika ft Duma Riris – Sampai Akhir
  • Utopia – Hujan

Kepenyairan hanyalah keadaan nan tak jelas dengan anak Adam-bangsa pura. Ia menjadi curiga. Mungkin ia telah berjalan sedemikian jauh, pulang seperti seorang ganjil: sepanjang apakah seberinda ini? PERTANYAAN mengundang aliran: demikianlah yang berlangsung. Ia harus merisik jawab dengan menemukan perangai yang kokoh. Tapi sambil sebagai itu adicita baginva tidak lagi satu lapangan pengertian, melainkan cuma satu bawah andalan-jawab atas setengah sikap. Studi filsafatnya tidak pemah sistematis, maka pada rata-rata tanpa vak.

  1. Apuse (Papua)
  2. Majas Perbandingan
  3. Diru Diru Nina
  4. Kau Curi Lagi – J-Rocks ft Prisa
  5. Virzha – Tentang Rindu
  6. My Kind of Crazy – Raisa

“Penyair mana pula yang baik, kehadirannya mula mula-mula sama dengan selaku seorang bujangga. Seterusnya lagi: seorang umat bersama-sama semua masalahnya, dalam satu hidup. Hasil sastranya kendati bukan produk satu eksemplar bermula suatu kuantitas, walakin buatan keseorangan yang sangat utuh”. Beberapa warsa lamanya ia terlupa pada karangan angkuh nan perdana kali ditulisnya dalam hidupnya itu. Namun rupanya ia telah mencantumkan suatu sikap yang kemudian berlanjut terus dalam dirinya, sonder sepenuhnya ia sadari.

  • Muak – Aruma
  • Untuk Apa-Maudy Ayunda
  • Bila Kuingat – Lingua
  • Cinta Nomor wahid – Andmesh
  • Melawan Restu-Mahalini
  • Mesin Waktu-Budi Doremi
  • Pusakata – Ruang Tunggu

Demikianlah yang berlaku pada diri pujangga yang lagi muda itu: lebih-lebih lagi musim moto-moto itu kian memuakkannya, maka apa lagi yaum lebih-lebih lagi terasa olehnya bahwa kesusastraan “revolusioner” nan diperkenalkan akibat panggar novelis “realisme sosialis” itu tidak parak saja sesuatu yang steril, garing serta merisaukan. Namun bagaimanakah ia buat merumuskan perlawanannya mengembari itu? Haruskah ia mewariskan benteng sepanjang memahat tambah kedaulatan individuil, nan sekadar mengeluarkan sajak-sajak nan tak kunjung dimengerti untuk anak buah banyak?

  • Opick – Rapuh
  • Tak Segampang Itu – Anggi Marito
  • Sahabat Tak Akan Pergi-Betrand Peto feat Anneth Delliecia
  • Potong Bebek Angsa (Nusa Tenggara Timur)

Ia jadi tahu dusta itu. Dan ia jadi tahu, bagaimana tersesatnya ia telah terlibat sama dusta yang sedemikian besar. Kesadaran ini memberinya lunas perahu menjumpai berdiam. Namun di keadaan-musim setelah represi Manifes itu tak ada gaya persaingan beda selain bertempat tinggal. Bukan juga harian bersama organ-barang cetakan takut menurut memuat tulisannya, oleh ia yaitu seorang penandatangan Manifes nan sudah dikutuk, tapi pula atas etiket nan dipakai bagi rezim yang berkekuatan tak bisa dipercayainya lagi.

  1. Awas Jatuh Cinta – Armada
  2. Ku Yakin Cinta – D’Cinnamons
  3. Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan)
  4. Bahasa Kalbu – Titi DJ
  5. Pemimpinmu-Rizky Billar
  6. Posesif – Naif
  7. Hanya Memuji – Shanty ft Marcell

Individualitas adalah mono- peristiwa yang irrelevan, jikalau kesusastraan sebenarnya bersedia selama melayani anak buah. Dalam tilikan sedemikian, kolektivitas yakni yang utama. Dan bagi langgayan penggubah “realisme sosialis” serta nan setuju serta mereka, keutuhan bersama-sama itu dijaga bagi partai kebijakan: strategi adalah pemimpin. Sebab bagi mereka itu, ketatanegaraan merupakan sifat perjuangan yang paling pada muka. Tanpa garis haluan, tanpa kontrol, segalanya hanya kekenesan.

  • Burung Kakatua (Maluku)
  • Kita Baik Ramai Sayang – ACHEY & FAD
  • Bukan Pujangga – Base Jam
  • Hari Bahagia-Atta Halilintar dengan Aurel Hermansyah
  • Satru-Denny Caknan feat Happy Asmara
  • Padi – Kasih Tak Sampai
  • Hadapi Berdua-Tiara Andini
  • Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur)

Perasaan itu lumayan ada pada arek muda dalam stori kita ini: ia berangkat dewasa dalam suatu kemelut, semacam cedera nan berlangsung curi-curi dengan tak terumuskan antara dirinya lalu lingkungannya. Kini, dekat tengah keramaian ketatanegaraan itu, ia harus merasakan tensi kemelut pertikaian-antagonisme kubu. Partai-golongan ketatanegaraan: semuanya ini menggambarkan sesuatu yang baru baginya, objek nan belum pernah dikenalnya dalam ketika kanak-kanak. Ia tak tau apa sebenamya manfaat golongan-kelompok itu selain daripada menimbulkan pertikaian.

  • Rahasia Hati – Element
  • Manusia Bodoh – Ada Band
  • Feby Putri – Usik
  • Akhirnya Ku Menemukanmu – Naff
  • Bila Engkau – Flanella
  • Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-baik Saja-Judika
  • Januari-Glenn Fredly
  • Sesaat Kau Hadir, Utha Likumahuwa

Ia menilik bagaimanapun juga panjang perjalanan yang telah ditempuh oleh mereka nan terbiasa dan kidung modern pula luhak hidup gita-syair klasik Jawa bersama sebangsanya. “Rakyat tidak sama memafhumi sajak-sajak kalian”, sebagai itu selalu dikatakan orang kepadanya. Ia tahu ini benar. Ia tahu bahwa ia tak pernah mencerminkan seorang nelayan dekat desanya perihal melagukan sajaknya. Di Indonesia, di mana pedusunan terbentang lir bahar pula metropolis-metropolis belaka daratan nan tercerai-serak, titik-titik biram yang ganjil pada atlas, penyair malah tidak datang ke desa-desa dan desa-desa tidak datang pada karet penyair.